PESANTREN DARUL MUTA'ALLIMIN ACEH BARAT

Suami & Ayah Impian

Suami & Ayah Impian - Postingan kali ini ane mua share ke akhi wa ukhti sebuah kisah tentang suami dan ayah impian bagi seorang istri dan anak-anaknya... Langsong aja ni...
Hari ini kembali suamiku membuatku tertegun dan memaksa Hati dan nalarku merenungkan kembali langkahku dalam mendidik anak anakku, apakah cara ku mendidik mereka telah benar atau aku masih terbawa oleh kebiasaan yang telah melekat dalam kehidupan ku...
semua bermula ketika aku mencoba mengingatkan anakku karena lalai dalam Shalatnya, 
Pemahamanku tentang sebuah amanah yang disampaikan dalam majelis Ta'lim , bahwa ketika anak kita telah berumur 7 tahun sudah boleh di ajarkan untuk shalat dan apabila sudah sampe umur 10 tahun seandainya anak kita tidak mau maka boleh memukul nya, karena anak kita adalah amanah Allah dan kita akan diminta pertanggung jawabannya ...
Dan siang itu tepat pukul 13.30 ku lihat anakku masih asyik dengan buku bacaannya 
"Nanda , ibu lihat nanda belum shalat ?"
"Sebentar lagi bu, tanggung lagi bab seru serunya ... " sahut putriku 
"Nanda , ayo Shalat dulu ...nanti bacanya bisa dilanjutkan lagi ... "
"Sebentar lagi bu , ...."
"Nandaaa !!! , ... " aku mulai kesal 
anakku beranjak dengan muka ketus dan membuatku mulai tak sabar dan aku hampiri anakku 
"Nanda !!, disuruh shalat ko malah marah2 seperti itu , apa perlu ibu memukul kamu .... ??
 anakku terlihat ketakutan ,dan ia pun segera menjalankan perintahku ...
Sejak itu putriku tak keluar kamar sampai tiba waktu Asyar , barulah ia keluar dan bergegas ke kamar mandi , dan setelah itu ku lihat ia menjalankan Shalat, aku tersenyum ...
seperti biasa Suamiku pulang jam 16.00 , dan aku biasa menyambutnya , setelah membersihkan diri suamiku mengajak kami untuk makan bersama di ruang tengah rumah kami, namun kulihat ada raut muka heran di wajahnya selama kami makan bersama dan mata suamiku tertuju pada Nanda Putri kami ..
setelah selesai makan bersama suamiku seperti biasa mengajak kami bercengkrama sambil menunggu datangnya Shalat Maghrib , dan kembali raut wajah heran itu terlihat.
"Nanda ... , apa yang terjadi hari ini ? ayah lihat kok nanda murung seperti itu ... " tanya suamiku 
"Ibu tadi memarahi nanda , karena ia lalai shalat Dzuhur yah ... sampai sampai ibu harus mengancam dengan memukul ... " jawabku , dan kulihat putriku tertunduk, terlihat lagi wajah ketakutan itu ...
Suamiku mendekati putriku dan bertanya 
"benar apa yang ibu bilang Nanda ... ?" 
"Iya ayah , maafkin Nanda ... " lirih suara putriku terdengar
Suamiku tersenyum , dan memegang tangan putriku ... "Nanda ..., maafkin Ayah dan Ibu yah ? bila keras terhadapmu dalam soal Shalat .... "
Aku mengeryitkan dahi ... "Maaf" ... apa maksudnya ? apakah salah caraku ... ,
"Nanda sekarang siap siap ya ? Nanti kita Shalat Maghrib berjamaah ... " 
Putrikupun beranjak ... dan aku mempunyai kesempatan untuk menanyakan maksud suamiku meminta maaf pada putriku ...
"Yah , .. kenapa harus meminta maaf pada Nanda ? bukankah kita memang harus menerapkan disiplin apalagi masalah Shalat sebagai pondasi bagi putri kita nantinya ... "
suamiku tersenyum dan mendekat serta merangkulku ...
" Ibu tidak salah ko ... , apa yang ibu lakukan telah sesuai dengan apa yang Rasulullah Ajarkan , ... "
"lantas kenapa tadi ayah meminta maaf ... seolah olah ibu salah ?" rajuk ku ...
"Istriku , Adakalanya ketika mendidik anak-anak kita memang harus keras tapi coba renungkan , bila kita bisa menyampaikannya dengan kelembutan kenapa harus dengan kekerasan ? dan kenapa harus dengan ancaman ? "
aku terdiam ... dan menanti untaian kata2 suamiku
"Ayah hanya khawatir saja , bila kita senantiasa menebar ancaman , putri kita malah Takut , benar efeknya ia akan menjalankan Shalat tapi atas dasar apa ? 
ketakutan pada Allah ataukah karena Takut Kepada Kita ? 
bila ternyata putri kita menjalankan Ibadah karena Takut pada kita , ayah khawatir malah kelak tiada keikhlasan dalam hatinya untuk menjalankan ibadah ..., 
sedangkan ibadah terutama Shalat memerlukan keikhlasan dalam menjalankannya , pernahkah kita bertanya pada hati kita apakah kita ketika kecil menjalankan ibadah karena Allah ataukah karena Takut pada orang tua kita ?"
Aku tersentak , ach tanpa sadar akupun dulu seperti itu , bahkan jujur memang sebagian besar ibadahku ketika masih bersama orang tuaku karena aku takut pada mereka , dan sering juga bila berada jauh dari mereka aku tak menjalankan ibadah ... ah kembali suamiku membuatku hanyut dalam Hisab diri.
"Istriku terima kasih ya ? "
Aku menatap suamiku tak mengerti "Terima kasih untuk apa ?"
"Untuk semua yang telah ibu lakukan dalam membantu ayah menegakkan Aqidah di hati putri kita , dan meringankan beban berat yang ayah tanggung kelak di yaumil akhir ... , dan maafkin ayah bila membuat ibu menjadi terbebani ... semoga Allah senantiasa merahmati dan memuliakan ibu ... "
Aku tak bisa berkata apa2 selain memeluk suamiku , dan tiba2 putriku pun memeluk kami dari belakang
"Ayah, Ibu maafkin Nanda ya ? Nanda janji akan menjalankan Ibadah Shalat nanda Karena Allah .... 
Subhanallah ...
Maha Besar Allah dengan segala ciptaan-Nya, Kukuhkan Iman kami dan Ridhailah Kami ya Allah .... aamiin
Sumber : Islamic Motivation. 
Suami & Ayah Impian. 

Share this article :

Post a Comment

 
Maker : Muhammad Djailani
Copyright © 2011. PESANTREN DARUL MUTA'ALLIMIN ACEH BARAT - All Rights Reserved
powered by Blogger