Bukti kedahsyatan Tsunami |
Al-Qur’an sebagai pedoman hidup
umat manusia (Way Of Live) telah memberikan peringatan kepada manusia tentang
betapa pedih dan dahsyatnya siksa yang akan diterima oleh orang-orang yang
mengingkari Ayat-ayat Allah SWT. Melalui Al-Quran, Allah SWT menceritakan
sejarah-sejarah siksa atau azab yang telah diterima oleh umat-umat terdahulu,
yakni orang-orang yang menutup mata, telinga dan hatinya atas dakwah yang dibawa
oleh para Rosul Allah hingga mereka menjadi makhluk yang hina dina.
Al-Quran telah menceritakan
bagaimana Allah telah memberikan azab kepada umat Nabi Nuh AS, karena
keengganan mereka Menyembah Allah SWT. Allah mengirimkan banjir yang telah
menenggelamkan seluruh umat yang durhaka kepadanya .
"Artinya: Maka mereka mendustakan Nuh, kemudian Kami
selamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya di dalam bahtera, dan Kami tenggelamkan
orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka adalah kaum
yang buta (mata hatinya)". [Al A'raf/7:64]
Al-quran juga telah menceritakan
tentang azab yang diterima oleh kaum tsamud karena keingkaran mereka kepada
perintah Allah SWT. Allah mendatangkan bala dengan gempa bumi yang sangat
dahsyat yang telah memporak-porandakan negeri mereka hingga rata dengan tanah
dan mereka mati dengan sangat hina.
Kemudian Suara yang mengguntur menimpa
orang-orang zalim itu, sehingga mereka mati bergelimpangan di rumahnya.
Seolah-olah mereka belum pernah tinggal di tempat itu. Ingatlah, kaum tsamud
mengingkari Tuhan mereka, Ingatlah, binasalah kaum tsamud (QS. Hud : 67-68)
Alquran juga telah menceritakan
bagaimana azab yang telah diterima kaum Nabi Syu’aib, kaum nabi luth, fir’un
berserta bala tentaranya, Qarun dengan seluruh harta bendanya. Kesemua cerita
tersebut Al-Quran sampaikan kepada Muhammad dan Umatnya semua agar menjadi
Pelajaran berharga untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Al-Quran memerintahkan
kita menggunakan Mata, telinga dan hati
kita untuk melihat tanda-tanda Kebesaran-Nya sehingga kita tidak Kufur
atas-Nya.
Bagi Umat manusia pada Umumnya dan
rakyat Aceh pada khususnya, 26 Desember 2004 merupakan saat-saat yang sangat
berbekas dihati dan tidak bisa dilupakan. Ya…!!! Pada hari itu Aceh dilanda
Gempa bumi dan Tsunami yang berkekuatan 9,8 skala rikter yang telah merenggut
nyawa 200 ribu lebih rakyat aceh dan telah menghancurkan Gedung-gedung di Aceh.
Dunia seakan terasa kiamat itulah yang dirasakan oleh rakyat Aceh Pada saat
itu. Betapa dahsyatnya Cobaaan (atau barangkali Azab) Allah, padahal kalau kita
merujuk kepada Al-Quran tentang bagaimana peristiwa sesungguhnya yang akan
terjadi saat kiamat nanti, gempa dan tsunami ini belumlah seberapa.
Mari kita baca bagaimana Al-qur’an
mengabarkan kepada kita semua seperti apa yang sesungguhnya akan terjadi pada
saat kiamat kelak, Surat Al-Qariah : 1-11
Hari
Kiamat, Apakah hari Kiamat itu?,
Dan
tahukah kamu apakah hari Kiamat itu?
Pada hari
itu manusia seperti laron yang beterbangan, Dan gunung-gunung seperti bulu yang
dihambur-hamburkan, Maka adapun orang yang berat timbangan ( kebaikannya ), Maka
dia berada dalam kehidupan yang memuaskan ( senang ), Dan adapun orang yang
ringan timbangan ( kebaikannya ),
Maka tempat kembalinyah adalah neraka Hawiyah, Dan tahukah
kamu apakah neraka Hawiyah itu? (
Yaitu ) api yang sangat panas.(QS. Al-Qari'ah : 1-11)
Hari ini, segenap rakyat aceh
sama-sama memperingati peristiwa gempa dan tsunami yang telah terjadi 9 tahun
yang lalu. Berbagai macam kegiatan dilakukan, banyak yang meneteskan air mata
karena kesedihan yang mendalam akibat gempa dan tsunami yang telah memisahkan
mereka dengan sanak keluarga juga dengan harta benda.
Pertanyaannya adalah, sejauhmana peristiwa
Gempa dan Tsunami yang sangat dahsyat itu mampu membukakan mata, telinga dan
hati kita untuk segera bertaubat atas keingkaran kita kepada-Nya…? Sejauhmana
peristiwa tersebut menjadi pelajaran untuk kita agar tidak terjerumus kepada
hal-hal yang dilarang oleh-Nya..? ataukah kita tidak ada bedanya dengan
umat-umat yang terdahulu yang senantiasa mengingkari Allah SWT walaupun telah
nyata Kekuasaan dan kebersaran-Nya..?
Topan haiyan baru saja melanda
saudara kita di Filipina, Hujan Salju yang langka baru saja melanda dunia Arab.
Apakah itu mampu menyadarkan kita atas Kuasa-Nya..? ataukah kita masih menanti
bencana yang lebih dahsyat lagi dari sebelum-sebelumnya baru kemudian kita
berteriak memohon pertolongan kepada Allah. Ya Allah berikanlah kami kesempatan
sehari saja untuk bertaubat dan beribadah kepada-Mu ya Allah..!! na’udzubillah
Mari kita mawas diri dan segera untuk
memperbaiki diri kita.. Amin ya Allah.
Oleh : Syahwaludin
Post a Comment