bangunan paling kiri adalah cikal bakal Pesantren Darul Muta'allimin |
Tulisan ini bukan untuk menjustifikasi kondisi penghuni
jalan kiblat dengan kondisi-kondisi yang negative, tulisan ini hanya untuk
menggambarkan bagaimana usaha-usaha kecil dan sederhana yang dilakukan oleh
Dayah Darul Muta’alimin Kabupaten Barat untuk memberikan sedikit harapan dan
seberkas terang bagi daerah mati (sepi), jalan berlumpur,, tiadanya listrik
sebagai penerang dan kondisi medan yang masih semak belukar, bahkan ada
selentingan bahwa awalnya lorong ini adalah jalan yang rawan untuk dilewati. Daerah
itu adalah tepat di tapal batas antara desa Gampa dan Seuneubok tepat nya di JALAN KIBLAT tempat berdirinya
PESANTREN DARUL MUTA’ALLIMIN KABUPATEN ACEH BARAT.
Pesantren Darul Muta’allimin, itulah nama yang disematkan
oleh Penggagas berdirinya lembaga pendidikan yang berorientasi pengetahuan
keagamaan dan umum. Bermodalkan sebuah balai sederhana hasil dari usaha
sendiri, Dr. Syamsuar Basyariah dan Umi Zikriati, S. Ag telah menancapkan
tonggak awal berdirinya sebuah lembaga yang dibangun dengan semangat
pengorbanan dan keikhlasan serta didasari semangat kebersamaan untuk
melanjutkan tugas-tugas kenabian yaitu mencerdaskan generasi agama dan bangsa
Kini setelah 4 tahun yang lalu pesantren ini didirikan,
cahaya terang itu mulai menyinari rawa-rawa, pokok-pokok karet dan gelapnya
malam jalan kiblat. Sayup-sayup mulai terdengar suara merdu azan, bacaan Al-Qur’an,
suara-suara penuh semangat dan keyakinan anak-anak muda akan masa depannya dan
kini mulai terlihat tanaman cabai, kangkung, terong, rambutan, mangga
menggantikan semak belukar di JALAN KIBLAT. Demikian juga dengan kondisi jalan
kiblat itu sudah mulai ramai penghuni, ramai dilintasi masyarakat, kondisi
jalan sudah semakin membaik dan yang membuat bibir tersenyum mudahnya dijumpai
para generasi muda dengan pakain merah putihnya, putih birunya, putih
abu-abunya bahkan pelajar dengan baju koko dan sarungnya sudah terbiasa dengan
jalan itu. JALAN KIBLAT.
Kami sadar bahwa cahaya itu masih temaram belum begitu terang,
cahaya itu belum mampu menerangi luasnya Aceh Barat, untuk jalan kiblat saja
cahayanya belum mampu menembus gelapnya malam jalan kiblat dan belum mampu mengalahkan
tingginya pohon karet, tapi kami percaya bahwa Pesantren ini akan mampu
menerangi dunia dan alam semesta karena kami adalah ANAK MUDA.
Pemuda adalah yang punya keyakinan, senantiasa ikhlas dalam
berjuang, pantang putus asa dan rela berkorban inilah PESAN
HASAN AL-BANNA "Sesungguhnya sebuah pemikiran itu akan berhasil diwujudkan
manakala kuat rasa keyakinan kepadanya, ikhlas dalam berjuang di jalannya,
semakin bersemangat dalam merealisasikannya dan kesiapan untuk beramal dan
berkorban dalam mewujudkannya. Keempat rukun ini ; iman, ikhlas, semangat, dan
amal, merupakan karakter yang melekat pada diri PEMUDA. Karena sesungguhnya
dasar keimanan itu adalah nurani yang menyala, dasar keikhlasan adalah hati
yang bertaqwa, dasar semangat adalah perasaan yang menggelora, dan dasar amal
adalah kemauan yang kuat. Itu semua tidak terdapat KECUALI PADA DIRI PARA PEMUDA
oleh : Syahwaludin
Post a Comment