PESANTREN DARUL MUTA'ALLIMIN ACEH BARAT

SANG PEJUANG 2 : "PEJUANG YANG SEDANG LINGLUNG TERGERUS OLEH ZAMAN"

Photo : Sy


Kawan…!!! Masih ingat dengan riwayat sang pejuang yang telah ku ceritakan padamu tempo dulu…? Pagi ini aku memperoleh kabar tentangnya. Dari kejauhan sayup-sayup ku mendengar bahwa sang pejuang sedang terbujur lemas karena sakit yang sedang mendera jiwa dan raganya. Penyakit itu begitu ganas katanya kawan…!!!penyakit itu telah membekukan hatinya, penyakit yang menderanya juga telah merusak system kerja otak kiri dan otak kanannya, penyakit telah memutus urat saraf berfikir positifnya dan penyakit yang telah merubah seluruh fungsi organ-organ tubuhnya kawan. Sungguh penyakit yang sangat ganas kawan.

Hatinya telah mengeras laksana batu, tebal laksana kulit badak sehingga pukulan sekeras apapun akan berat untuk melembutkannya, sehingga jarum setajam apapun akan sangat sulit untuk menembus ke dalamnya apalagi Cuma sekedar pijitan, cubitan, gosokan maupun Cuma sekedar ucapan.

Fungsi kerja otak kirinya terganggu, hingga menyebabkan bicaranya ngawur dan ngelantur tidak terarah, berfikirnya asal-asal tidak sistematis, berfikir secara serampangan tidak terstruktur dengan baik, kemampuan analisisnya hilang dan dia tidak mampu obyektif dalam memandang suatu masalah sehingga menyebabkannya selalu menganggap negative setiap masukan, saran, kritikan bahkan candaan yang diberikan oleh orang lain walaupun berdasarkan fakta dan realita namun tidak sesuai dengan apa yang ada dalam fikirannnya, sebaliknya dia sangat senang terhadap pujian dan kata-kata manis walaupun dia sadar itu hanya untuk menyenangkannya saja. Lebih parahnya lagi kamampuan logika matematikanya rusak sehingga dia hanya mampu melihat kekurangan dan kelemahan orang lain tanpa mau melihat kelebihan dan kebaikannya.

Otak kanannya yang seharusnya berfungsi untuk Perkembangan emosi, mengatur Hubungan antar manusia (sosialisasi) Fungsi Komunikasi (perkembangan bahasa non verbal), Perkembangan intuitif, Seni, Mengandalikan ekspresi manusia, Pusat khayalan dan kreativitas tapi semua itu telah berubah. 

Kini Emosinya sangat tidak stabil, dia sangat mudah tersinggung oleh hal-hal yang sebenarnya tidak penting untuk ditanggapi dengan emosi bahkan nyamuk yang menggigitnya pun bisa menjadi awal masalah yang besar dikemudiannya. Hubungannya dengan sesama sangat tidak menentu, bisa jadi saat siang dia berteman baik namun saat sore berubah menjadi seperti musuh bebuyutan, dia sangat meyakini bahwa tidak ada kawan dan musuh yang abadi yang ada hanya kepentingan yang abadi sehingga dia akan mendahulukan kepentingannya pribadi dan mengorbankan persahabatannya yang telah lama. Raganya tidak lagi mampu menampilkan bahasa non verbal yang cantik, lembut, indah dan menarik, mimik dan gerak-geriknya sangat kaku, bengis, angkuh dan menampilkan gerakan kepalsuan penuh dengan kebohongan juga dia tidak mampu tampil apa adanya. Khayalan dan kreativitasnya telah mati yang ada adalah bahasa perintah, bahasa ancaman bahasa menjatuhkan, bahasa kebencian, bahasa hinaan dan bahasa kejumudan.

Kini dia juga divonis mengidap penyakit paranoid, yaitu penyakit yang didefinisikan sebagai penyakit mental di mana seseorang meyakini bahwa orang lain ingin membahayakan dirinya. Sedang dalam kamus webster, paranoia didefinisikan sebagai ganguan mental yang ditandai dengan kecurigaan yang tidak rasional/logis. Penyakit ini menyebabkannya curiga yang berlebihan, dia akan memata-matai setiap gerak-gerik sesuatu yang dianggapnya mencurigakan atau membahayakan dirinya bahkan gerak-gerik teman-taman dan sahabat-sahabatnya sendiri tidak luput dari kecurigaannya. Dia begitu curiga dengan hal-hal asing, dia begitu takut dengan perbedaan pandangan, perbedaan prinsip bahkan takut dengan perbedaan warna.

Dia juga diduga mengidap penyakit amnesia yaitu  penyakit yang dapat difahami sebagai kondisi terganggunya daya ingat. Penyakit yang pada umumnya menjangkiti orang-orang dewasa dan tua tapi kini telah menjangkitinya.  Penyakit ini menyebabkannya begitu mudah untuk melupakan sesuatu, melupakan orang-orang yang pernah bersamanya bahkan penyakit ini telah menyebabkannya berpisah dengan sahabat-sahabat terbaiknya, sahabat-sahabat yang telah tumbuh, berkembang dan belajar bersamanya. Penyakit ini juga telah menjadikannya orang yang memusuhi orang-orang yang hanya karena perbedaan selera, beda warna, dan beda kata dengannya.

Yang lebih aneh lagi, sang pejuang itu sedang mengidap penyakit yang merubah fungsi-fungsi organ tubuhnya.  Mulutnya yang semestinya selalu mengeluarkan suara semangat, optimis, penuh harapan, lembut, memberi semangat, melindungi tapi telah berubah menjadi suara yang menindas, mengancam, memfitnah, mencaci, memaki dan menenggelamkan. Tangannya yang semestinya menjulurkan kasih sayang, untuk mengusap air mata, menjadi tongkat bagi yang lemah, menjadi penolong bagi yang tidak mampu dan menjadi harapan bagi orang-orang yang terjatuh, untuk menyingkirkan duri dan penghalang di jalan tapi kini tangan itu telah menjadi duri yang akan menusuk orang lain, tangan yang akan menyikut kekiri kekanan. Ke depan dan belakang, ke atas dan bawah sesuai dengan kehendaknya. Kakinya yang sebenarnya harus terus melangkah ke depan dengan kokoh dan tegar, beraturan, tidak sembarangan tapi kini telah berubah gerakannya seperti orang mabuk, kakinya melangkah sembarangan hinggu tubuhnya sempoyongan, tidak jelas arah langkahnya, menabrak apa saja yang ada.

Wahai sang pejuang…!!! Malang niang nasibmu. Berat sekali hidupmu, badanmu kurus kering, aktivitasmu tidak menentu, keadaanmu benar-benar sangat mengkhawatirkanku. Karena apapun kondisimu kini, engkau adalah orang yang dibesarkan oleh para pejuang, engkau adalah pejuang yang sedang terlempar dan terdampar dari pusaran waktu dan zaman.  Sungguh engkau butuh pertolongan dan keajaiban wahai sang pejuang…!!!



Suatu saat temenku bertanya, adakah sang pejuang itu masih memiliki harapan sembuh….?


Tulisan ini kupersembahkan untuk ku, untuk kamu, untuk dia dan untuk kita  yang setelah membaca tulisan ini lalu dia berfikir bahwa tulisan ini sesuai sekali dengan kondisi lawan-lawannya. Bahwa tulisan ini menurutnya cocok untuk orang-orang yang tidak dia suka… J J J


 Salam derita dan nestapa


Oleh : Syahwaludin
 




Share this article :

+ komentar + 1 komentar

Anonymous
December 31, 2013 at 1:19 AM

yayaya....
i like it..
smoga penyakit ini menjadi mtivasi kita semua dalam mlangkah.. amin...

Post a Comment

 
Maker : Muhammad Djailani
Copyright © 2011. PESANTREN DARUL MUTA'ALLIMIN ACEH BARAT - All Rights Reserved
powered by Blogger