PESANTREN DARUL MUTA'ALLIMIN ACEH BARAT

SANG PEJUANG 1 : "HILANGNYA RUH PERJUANGAN SANG PEJUANG"

Photo : Sy


 Okey kawan…!! Kali ini tulisanku akan lebih serius kawan, tulisan yang akan menggambarkan tentang jiwa dan raga sang pejuang. Seorang pejuang yang mulai kehilangan arah tujuan, jiwa yang kering kerontang yang membuat raganya meronta-ronta kehausan, jiwanya kosong dan gelap hingga membuatnya meraba-raba arah dan jalan hidupnya, jiwa yang terasing dalam kesendirian hingga membuat raganya menjerit-jerit ketakutan, jiwa yang mulai menyempit hingga membuat raganya kesakitan karena terhimpit oleh waktu dan zaman dan jiwa yang mulai kehilangan stamina dan spirit perjuangan hingga menyebabkan raganya terkulai lemah tidak bertenaga.


matanya mulai rabun hingga tidak mampu melihat dengan jernih dan terang, telinganya mulai tuli hingga tidak mampu membendakan antara jeritan maupun tawa, mulutnya terkatup rapat hingga tidak mampu berkata dan berteriak untuk keadilan dan kebenaran, tangannya mulai bergetar dan terkulai lemah hingga tidak mampu terangkat dengan kuat dan terkepal erat seirama dengan teriakannya Allahu akbar, teriakan tentang kebesaran Tuhan, kakinya mulai lumpuh tidak mampu berjalan lagi hingga membuatnya harus bersandar pada apa saja yang di dapatkan. Tidak peduli tempat bersandar itu tongkat yang kokoh atau kayu yang rapuh, tidak peduli tongkat itu dari rotan yang lentur dan kuat atau ular yang licin dan berbisa.,, itulah gambaran jiwa dan raga sang pejuang yang mulai kehilangan ruh perjuangan.

Kawan…!!! Itulah gambaran jiwa dan raga sang pejuang yang dulu begitu menggelegar laksana halilintar semangat perjuangannya, matanya tajam menatap jauh kedepan membuat ciut nyali siapa saja yang memandang, telinganya sangat peka terhadap suara berisik, suara jeritan dan tangisan, tangannya terkepal erat dan terangkat tinggi ke atas, suaranya bergetar dan penuh keyakinan menyuarakan kebenaran hingga membuat yang mendengar akan terpaku dan terpana, kakinya berdiri tegap melangkah lebar kedepan dan tidak mundur walau selangkahpun melewati rintangan dan tembok tinggi yang menjulang, mulutnya akan senantiasa berteriak ALLAHU AKBAR untuk sebuah keadilan dan kebenaran.

Tapi itu tinggal kenangan kawan…!!! Karena ruh perjuangan itu telah meninggalkan raganya, ruh yang selama ini telah memompa dan memacu andrenalin sang pejuang itu telah mati dan tergilas oleh ruang dan waktu, perputaran ruang dan waktu yang begitu kuat dan cepat penuh dengan intrik dan licik telah menyebabkan ruh itu terlempar dan terdampar disudut ruang dan waktu.

Sementara raganya kini hanya menjadi manusia robot yang digerakkan oleh sebuah remote control yang telah menggantikan fungsi hati dan fikirannya, seluruh anggota tubuhnya kini bergerak seirama dengan irama sang pemilik remote control, matanya bergerak searah dengan mata sang pemiliki remote control, suaranya adalah suara rekaman dari sang pemilik remote control, telinganya telah menjadi telinga sang pemilik remote control, tangan dan kakinya bergerak sesuai dengan gerekan tombol remote control yang di mainkan oleh pemilik remote control sesuai dengan kehendak hatinya. Kini dia menjadi manusia hidup yang tidak bernyawa alias robot manusia.

Satu waktu aku melihatnya sedang terduduk lesu di di sudut zaman, tangannya mengapit dua lututnya, rambut acak-acakan tidak beraturan, mulut mengering dan sedikit terbuka, matanya sayu sambil menatap kosong kedepan, aku coba berprasangka bahwa dia mulai dilupakan oleh tuannya. Aku menduga bahwa tuannya merasa bahwa dia tidak memberi manfaat apa-apa lagi, suaranya tidak mampu merubah apa-apa lagi, gerakannya malah menghambat dan membahayakan bagi sang tuannya sendiri, aku menduga raganya juga mulai dilemparkan keluar dari perputaran ruang dan waktu mengikuti roh perjuangannya yang telah lebih duluan terlempar dan terdampar.

Dalam hati aku bertanya, bagaimana riwayatmu kini wahai sang pejuangan…?


Salam potret anak zaman


Oleh : Syahwaludin


Share this article :

Post a Comment

 
Maker : Muhammad Djailani
Copyright © 2011. PESANTREN DARUL MUTA'ALLIMIN ACEH BARAT - All Rights Reserved
powered by Blogger