Sebagai salah satu alumni STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh (dulu masih STAI Teungku Dirundeng Meulaboh) yang pernah terlibat
aktif dalam dinamika yang berkembang di kampus baik dinamika yang sifatnya
internal maupun yang berhubungan dengan eksternal, saya sangat berharap bahwa Pemilihan Raya
(PEMIRA) yang sudah di depan mata ini nantinya akan mampu melahirkan sosok
pemimpin yang benar-benar berintegritas, mampu mengelola dinamika mahasiswa STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh dengan baik dan mampu
membawa BEM STAIN sebagai lembaga yang disegani oleh lembaga-lembaga yang lainnya.
Pemilihan Raya (Pemira) yang
merupakan sarana untuk menentukan dan regenerasi Ketua Badan Eksekutif
Mahasiswa (BEM), harus benar-benar bisa dimanfaatkan oleh seluruh mahasiswa STAIN
untuk menentukan Pemimpinnya satu tahun kedepan
dengan sebaik-baiknya, merdeka dalam menentukan pilihannya, bebas dari
ancaman dan intimidasi calon atau kelompok tertentu. mahasiswa-mahasiswi dalam
memilih pemimpinnya harus benar-benar memberikan mandat kepada pemimpin yang dianggap mampu untuk memimpin mahasiswa STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh untuk 1 (satu) tahun ke depan.
“Pemimpin yang besar akan
lahir dari masyarakat/mahasiswa yang berfikir besar juga”. Untuk itu penting
sekali menjadi catatan bagi adek-adek mahasiswa STAIN dalam menentukan
pilihannya nanti lebih mengutamakan pada kepribadian dan kemampuan intelektual
calon yang dipilih, harus dijauhi memilih pemimpin karena di dasarkan kedekatan
emosi, factor kekeluargaan, factor satu ruangan, faktor satu jurusan, faktor
segelas kopi, faktor sekampung dan faktor-faktor lain yang sifatnya sektoral
maupun parsial.
Maka sebagai ikhtiar dan wujud
kecintaan saya kepada BEM STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, saya menyarankan
kepada seluruh adek-adek mahasiswa STAIN untuk menentukan pilihannya berdasarkan
cara dan kriteria yang khalifah Umar Bin Khattab RA. Tentukan saat akan memilih
seorang gubernur maupun pemimpin-pemimpin yang lain.
Khalifah Umar bin Khattab
dalam menentukan seorang gubernur, panglima militer maupun pemimpin yang lain,
yang pertama sekali diperhatikan adalah keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah
SWT. Yang dapat diukur melalui kezuhudan dan ibadahnya kepada Allah. Umar
percaya bahwa seseorang yang memiliki iman yang kuat (hanya takut kepada Allah)
dia akan menjadi pribadi yang merdeka dalam menentukan sikap dan kebijakan yang
sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku, dia akan mempu membentengi dirinya
dari memanfaatkan jabatannya untuk memperoleh kenikmatan fasilitas, jabatan, uang
yang nantinya akan di dapatkan dan akses-akses kemudahan lainnya saat menjadi pemimpin.
Kriteria selanjutnya yang
menjadi fokus utama Umar adalah intelektual dan emosionalnya, kamampuan seorang
pemimpin dalam memposisikan diri ditengah-tengah rakyatnya akan sangat
menentukan keberhasilannya dalam memimpin. Seorang pemimpin yang visioner, yang
berkepribadian yang baik, ramah, sederhana, mudah bergaul, sabar, suka membantu
sesama serta tidak memilih-milih dalam berteman tentu akan dicintai oleh rakyatnya dan akan lebih
mudah menyampaikan gagasan-gagasannya. Sebaliknya pemimpin yang lebih
mengedepankan otot, intimidasi, ancaman, berprilaku sombong, berlebih-lebihan
dan senang menyebarkan kebencian, memilih-milih dalam berteman dan
individualis, pemimpin seperti itu tentu
akan di benci dan sulit untuk mengayomi rakyatnya.
Sangat ketatnya khalifah umar dalam menentukan
kriteria seorang pemimpin sehingga hasilnya selama sepuluh tahun umar menjadi
khalifah, Islam tersebar dengan cepat dan sangat luas. Dan yang paling penting
kehadiran Islam keberbagai penjuru dunia adalah sebagairahmat bagi sekalian alam, membawa umat kepada keimanan,
kedamaian, ketentraman, kemakmuran dan kesetaraan. Perkembangan Islam dan
pemerintahan Islam telah menjadi kekuatan baru yang dapat meruntuhkan hegemoni
kerajaan persia dan romawi. Sehingga keberhasilan umar dalam memimpin umat Islam
menjadikannya salah satu diantara 100 tokoh paling berpengaruh di dunia. Itu Umar dapatkan dari keimanannya kepada
Allah serta kemampuan intelektual dan emosionalnya sebagai seorang pemimpin.
Pemilihan raya (PEMIRA) adalah
momentum yang paling tepat bagi Adek-adek mahasiswa untuk menentukan arah
perjuangan organisasi internal STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, apakah perjuangan
BEM STAIN Teungku Dirudeng Meulaboh akan mengarah pada cita-cita besar STAIN Teungku
Dirundeng Meulaboh yakni mencetak intelektual-intelektual muda Islam yang
memiliki keimanan dan ketakwaan sekaligus memiliki bekal intelektual yang
memadai guna meneruskan tugas-tugas kenabian yaitu dakwah atau sebaliknya
perjuangan BEM STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh hanya mengarah kepada pemenuhan
kepentingan dan kebutuhan kelompok tertentu, hanya untuk memenuhi hasrat
kekuasaan segelintir orang dengan mengorbankan nilai-nilai akhlak dan
aturan-aturan yang telah disepakati, itu semua tergantung orientasi/latar
belakang adek-adek dalam menentukan
pilihan nanti.
Sederhananya, jika kita
memilih pemimpin karena takut dan karena intimidasi maka pemimpin yang terpilih adalah
pemimpin yang suka mengintimidasi dan menakut-nakuti, jika kita memilih
pemimpin karena uangnya, maka akan terpilih pemimpin yang mengukur segala
sesuatu dari uang, kalau kita memiliih pemimpin karena kelompok, suku, saudara
dan sifat-sifat sektoral lainnya maka akan terpilih pemimpin yang mementingkan
kepentingan kelompok dibandingkan kepentingan STAIN Teungku Dirundeng meulaboh, namun
jika kita menentukan pilihan kita dengan merdeka, berdasarkan pada keimanan dan
kemerdekaan jiwanya, akhlak budi pekertinya, keilmuannya. Insyaallah akan
terpilih pemimpin yang bertanggungjawab, mampu berdiri diatas kakinya sendiri
(merdeka tidak disetir orang lain) dan lebih mementingkan tujuan STAIN Teungku
Dirundeng Meulaboh dibandingkan kepentingan kelompok dan alasan-alasan sektoral
lainnya.
Akhirnya sebagai bentuk
ikhtiar dan pertanggungjawaban kita kepada Allah SWT, dalam waktu beberapa hari
ke depan sampai hari H masa Pemilihan Raya(PEMIRA) ada baiknya adek-adek silahkan dibaca/search di google sejarah hidup
tokoh-tokoh besar, seperti Khulafaur
Rasyidin, Umar Bin Abdul Azir, Thariq bin Ziyad, Salahuddin Al-Ayyubi, Muhammad Al-Fatih dan tokoh-tokoh yang lainnya. Dengan
harapan kita akan memperoleh gambaran pemimpin seperti apa yang layak untuk
dijadikan sebagai ketua BEM STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh dan layak menjadi panutan
adek-adek semua.
Selamat berdemokrasi kepada adek-adek
semua, semoga Allah SWT. Senantiasa memberkati dan memberikan keluasan ilmu-Nya
kepada kita semua. Amin
SYAHWALUDIN
Sekum BEM STAIN Teungku Dirundeng MEulaboh
PERIODE 2007/2008
+ komentar + 1 komentar
saya suka tulisan ini, dan ini sangat bermanfaat...
Post a Comment