Sahabatku semua, masih ingat
obrolan kita di pagi hari itu, saat kita ngopi bersama di sebuah balai
pengajian ditengah belantara semak belukar dan rerimbunan pohon karet yang
tinggi menjulang…?
Masih terbanyangkah sahabat semua
ocehan kita ditengah belantara rawa dan gambut yang menghadirkan dingin yang
menusuk sampai dalam ketulang sumsum kita di pagi itu…? Ingatkah sahabat semua kita
mengobrol dengan diiringi musik alam yang begitu merdu, keciauan burung-burung
dan suara-suara binatang melata yang semakin menambah indahnya belantara hutan
tempat kita bersama tinggal dan menjadi bagian penghuninya…?
Yach…. Masihkah sahabat-sahabatku
semua ingat, saat di tengah belantara hutan tempat berbagai macam makhluk
tinggal, di atas sebuah balai yang sangat sederhana, di tengah segala
keterbatasan hutan tempat kita tinggal dan bertahan hidup, kita berani
mengikrarkan sebuah pernyataan yang gila, yaitu pernyataan “YAKINLAH BAHWA
KELAK DARI TEMPAT INI (DARI DALAM HUTAN INI) AKAN LAHIR PEMIMPIN-PEMIMPIN UMAT
YANG AKAN MEMNCARKAN CAHAYA TERANGNYA MENYINARI ALAM SEMESTA”. Ingatkah sahabat
semua dengan statemen gila kita itu….?
Kini setelah sekian tahun
statemen itu berlalu, sang mentari telah mulai menampakkan cahayanya melalui
celah-celah rerimbunan pohon karet yang tinggi, tempat itu telah mulai
memancarkan cahaya terang untuk menerangi alam semesta,
Pelan tapi pasti langkah para
penghuni tempat itu mulai lebar dan semakin percaya diri, Sorot mata yang tajam,
tangan terangkat tinggi dengan jari-jari terkepal kuat sambil mulut meneriakkan
kalimat takbir. ALLAHU AKBAR…. ALLAHU AKBAR… ALLAHU AKBAR, akhirnya pintu awal
perjuangan itu sudah terbuka. ALLAHU AKBAR…ALLAHU AKBAR…ALLAHU AKBAR.
Yachhh…. Ingat sahabatku semua
ini baru awal dari perjuangan yang masih panjang, cahaya terang itu baru mulai
timbul dari ufuk timur dan belum mampu menerangi Alam semesta, tetap jaga,
rawat dan senantiasa beri dukungan pada cahaya itu agar mampu merangkak naik
tinggi hingga mampu menerangi seluruh alam semesta.
Jangan biarkan kabut/awan
kesombongan menutupi cahayanya, pagari dia dari sifat ketamakan dan kerakusan
agar cahayanya tidak memudar, berikan dukungan dan penghargaan padanya agar
mampu merangkul dan mengayomi seluruh kalangan, jangan biarkan dan jangan
jatuhkan dia pada ruang sempit yang bernama ego sektoral, ego kelompok dan
ego-ego sempit lainnya.
Berikan kemerdekaan diri,
kemerdekaan kehendak, kemerdekaan berimajinasi dan berekspresi pada nya, agar cahayanya
mampu menerangi alam semesta. Berikan kebebasan bagi dirinya untuk bergerak
agar kehadirannya bisa dirasakan oleh seluruh pihak, katakan padanya lakukanlah
yang terbaik menurut Al-Qur’an dan Sunnah maka kami siap sedia untuk senantiasa
berdiri di sekelilingmu, katakan itu agar dia berani malangkah maju dengan
percaya diri dan penuh mimpi.
Wahai sahabatku ingatkan dia
selalu untuk menjaga shalat jama’ahnya agar Allah senantiasa menyayangi dan
melindungi-Nya. Ingatkan dia untuk senantiasa membaca dan mentadabburi Al-Qur’an
agar hatinya senantiasa tenang dan dipenuhi dengan hal-hal yang positif. Ingatkan
dia untuk senantiasa mengaji, berdiskusi, brmusyawarah agar dia senantiasa
randah hati dan peka terhadap sekelilingnya.
Akhirnya mari kita semua
senantiasa berdoa dan memohon kepada Allah agar cahaya ini senantiasa bersinar
dan terus merangkak naik hingga tinggi menjulang dan pada akhirnya nanti bisa
menerangi semesta alam.
Selamat berjuang pada medan yang sesungguhnya sahabat semua,
semoga langkah awal yang baik ini, nantinya akan menghasilkan hasil akhir yang
baik juga. amin
Syahwaludin
Post a Comment