Photo : http://kaligrafi-allah.blogspot.com |
Kawan….!!! Ini
masih tentang hikayat sang pejuang, kali ini aku mencoba menjawab pertanyaan
kawanku dulu yang mempertanyakan “apakah sang pejuang itu masih
memiliki harapan sembuh” dari penyakit yang sedang menderanya…?. Baiklah aku
akan memberikan jawaban berdasarkan dalil-dalil bedasarkan Al-Qur’an dan Hadits
yang merupakan pedoman hidup sang pejuang (way of live). Berilah saran jika aku
salah menjawab, kritiklah jika aku salah memahami ayat dan hadits agar aku
terpetunjuki.
Wahai kawan ku tulis tulisan ini untukmu agar engkau sampaikan padanya (siapa saja, ntah dia, mereka atau
bahkan aku sendiri) yang mungkin sedang mengidap penyakit seperti
penyakit yang sedang menjangkiti sang pejuang dengan harapan tulisan ini bisa
menjadi setetes air yang bisa membasahi kerongkongmu, berharap tulisan ini bisa
menjadi pelita ditengah gelap pekatnya hati, bisa menjadi tongkat untuk
membantumu berjalan dengan tegak dan lurus ke depan menggapai tujuan hidupmu.
Wahai kawan…!!! yakinilah bahwa di dunia ini tiada penyakit yang tiada
obatnya, karena sudah sunatullah bahwa makluk ini diciptakan secara
pepasang-pasangan ada laki dan perempuan, ada siang dan malam, ada api yang
panas menyengat dan ada air yang dingin menyejukkan, tentu jika ada penyakit maka pasti ada
penawarnya. Rasulullah bersabda :
مَا أَنْزَلَ اللهُ دَاءً إِلاَّ أَنْزَل لَهُ شِفَاءً
“ Tidaklah Allah menurunkan
suatu penyakit, melainkan akan menurunkan pula obat untuk penyakit tersebut
” (H.R. Bukhari)
Percayalah bahwa setiap sungai yang mengalir ada muaranya, Yakinilah bahwa
tiada derita yang tiada ujungnya, camkan baik-baik bahwa setiap masa ada
akhirnya..
hadits nabi:
لِكُلِّ
دَاءٍ دَوَاءٌ، فَإِذَا أُصِيْبَ دَوَاءُ الدَّاءِ بَرَأَ بِإِذْنِ اللهِ
perhatikan wahai kawanku hadits di atas..!!! bahwa setiap penyakit ada
obatnya, juga harus diingat bahwa penyakit harus diberikan obat yang tepat
sesuai dengan jenis penyakitnya, tidak asal memberikan obat tanpa memperhatikan
penyakitnya. Ibarat pepatah mengatakan orang sakit perut jangan engkau beri obat
sakit kepala.
Lalau bagaimana penyakit yang telah membekukan hati sang pejuang, penyakit
yang telah merusak system kerja otak kiri dan otak kanannya, penyakit yang
telah memutus urat saraf berfikir positifnya dan penyakit yang telah merubah
seluruh fungsi organ-organ tubuhnya itu bisa diobati…?
poin penting pertama yang harus
dilakukan adalah mengupgrade imannya kembali, sebagai seorang yang mengaku
beriman kepada Allah sejauh mana Al-Qur’an sebagai kalamullah mampu
mempengaruhi hatinya. Seberapa yakinkah
dia bahwa Al-Qur’an adalah pegangan/pedoman hidup yang mampu menyelamatkannya
didunia dan akhirat sehingga tiada hari tanpa membacanya, tiada hari tanpa
belajar memahami isi kandungannya dan tiada hari tanpa berusaha mengamalkan isi
kandungannya.
Artinya : kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi
mereka yang bertaqwa (QS. Al-Baqarah : 2)
Tanyakan pada lubuk hatinya yang terdalam, apakah Al-Qur’an telah mempu
mengisi setiap sudut di relung hatinya sehingga tidak tersisa sedikit pun
dihatinya untuk dihuni oleh nafsu angkara murka, oleh sifat iri, dengki, karakusan,
oleh kelicikan, kesombongan, kelemahan yang telah membuatnya hina dina. Tanyakan
padanya seberapa besar Al-Qur’an telah mempengaruhi rasa takutnya pada Allah ‘Azza
wa jalla melebihi rasa takutnya pada nafsunya, pada dunia, pada tahta, harta
dan wanita. Seberapa yakinkah dia meyakini kebenaran AL-Quran sehingga
menjadikannya pribadi yang merdeka, merdeka dari hawa nafsunya, merdeka dari
rasa takut kepada sesama makhluk dan ciptaan-Nya, merdeka dari rasa takut yang
telah membelenggu dan memperbudaknya. Tanyakan padanya…!
Poin kedua, tanyakan padanya, siapakah yang menjadi idola dalam hatinya,
siapakah idola yang telah mempengaruhi setiap tingkah laku, siapakah idola
yang telah membentuk karakternya,
siapakah pujaan yang di jadikan panutan dalam berkata, mendengar, melihat dan
melangkah ? Benarkah idolanya itu Nabi Muhammad SAW..? jika benar idolanya
adalah muhammad SAW pernahkah dia membaca, memahami dan mengamalkan hadits ini…?
عن أبي نجيح العرباض بن سارية رضي الله عنه قال : وعظنا رسول الله صلى
الله عليه وسلم موعظة وجلت منها القلوب وذرفت منها العيون , فقلنا يا رسول الله كأنها
موعظة مودعٍ فأوصنا , قال - أوصيكم بتقوى الله عزوجل , والسمع والطاعة وإن تأمر
عليك عبد , فإنه من يعش منكم فسيرى اختلافاً كثيراً . فعليكم بسنتي وسنة الخلفاء
الراشدين المهدين عضوا عليها بالنواجذ , وإياكم ومحدثات الأمور فإن كل بدعة ضلالة
- رواه أبوداود والترمذي وقال : حديث حسن صحيح
Abu Najih,
Al ‘Irbad bin Sariyah ra. ia berkata : “Rasulullah telah memberi nasehat kepada
kami dengan satu nasehat yang menggetarkan hati dan membuat airmata
bercucuran”. kami bertanya ,"Wahai Rasulullah, nasihat itu seakan-akan
nasihat dari orang yang akan berpisah selamanya (meninggal), maka berilah kami
wasiat" Rasulullah bersabda, "Saya memberi wasiat kepadamu agar tetap
bertaqwa kepada Alloh yang Maha Tinggi lagi Maha Mulia, tetap mendengar dan
ta'at walaupun yang memerintahmu seorang hamba sahaya (budak). Sesungguhnya
barangsiapa diantara kalian masih hidup niscaya bakal menyaksikan banyak
perselisihan. karena itu berpegang teguhlah kepada sunnahku dan sunnah
Khulafaur Rasyidin yang lurus (mendapat petunjuk) dan gigitlah dengan gigi
geraham kalian. Dan jauhilah olehmu hal-hal baru karena sesungguhnya semua
bid'ah itu sesat." (HR. Abu Daud dan At Tirmidzi, Hadits Hasan Shahih)
Tanyakanlah
padanya…!!! Apakah hadits ini juga mampu membuat hatinya bergetar dan air
matanya mampu bercucuran atas pesan yang rosulullah sampaikan…?
Kawan…!!! Lihatlah
bagaimana rosulullah telah mengingatkan untuk bertaqwa kepada Allah dan
menjalankan sunnahnya dan sunnah khalifaur Rasyidin dengan sebenar-benarnya dan
menjauhi bid’ah, sampai-sampai beliau menegaskan dengan diperintahkan mangamalkan
sunnah nabi seperti mengggigit sesuatu dengan gigi geraham, kuat dan tidak akan
terlepas. Begitulah Rosul telah mewanti-wanti umat kemudian.
Tanyakan padanya
kawan. Apakah isi hatinya sesuai dengan sunnah nabi..? atau malah isi hatinya
dipenuhi dengan nafsu birahi…?
Bersambung
Oleh : Syahwaludin
Post a Comment